You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pembangunan Mangkrak, Gedung SMPN 143 Dikeluhkan Mebahayakan Warga
.
photo Budhi Firmansyah Surapati - Beritajakarta.id

Pembangunan Gedung SMPN 143 Mangkrak

Pembangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 143, di Jl Bhakti IX, RT 01/06, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, setinggi 4 tingkat mangkrak. Akibatnya, jarak tempuh siswa menjadi lebih jauh karena kegiatan belajar mengajar (KBM) dipindahkan ke gedung SMPN 53, di Jl Tanah Merdeka, RW 12, Kelurahan Kalibaru, Cilincing yang jaraknya sekitar 1 kilometer. Selain itu, tidak adanya penjagaan di sekitar sekolah juga membahayakan siswa.

Tahun 2013 lalu anggarannya Rp 12 miliar sedangkan untuk tahun ini Rp 8 miliar. Saya perkirakan bisa dimulai lagi setelah lebaran (bulan Agustus.red) nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga

Pembangunan sekolah yang dimulai sejak September 2013 itu terhenti di akhir Desember 2013 lalu. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda pengerjaan akan dilanjutkan.

Dilahan seluas 4.775 meter persegi itu saat ini sudah berdiri rangka bangunan setinggi 4 lantai dilengkapi dengan atapnya. Namun, karena tidak ada penjaga dan pintu masuk tidak terkunci, anak-anak di lingkungan sekitar sekolah kerap menjadikannya lokasi bermain. Selain lahan terbuka yang dijadikan arena bermain, anak-anak kerap naik ke atas bangunan sehingga mengkhawatirkan para orangtua lantaran takut anaknya terjatuh.

Proyek Jembatan Bendungan Melayu Dihentikan

"Anak-anak kecil biasa pada masuk dan naik-naik ke atas. Sebagai orangtua kita tidak bisa mengawasi terus, sedangkan sejak Januari proyek ini tidak ada yang jaga," keluh Iwan (43), warga RT 06/06, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (28/4).

Menurut pria yang tinggal tepat di muka sekolah, anak-anak kecil biasa menggunakan gedung sebagai wahana bermain saat sore atau pada hari libur. "Kita berharap proyeknya ini bisa segera diselesaikan. Masa harus menunggu ada anak yang jadi korban dulu baru diselesaikan," katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, mengatakan, terhentinya proyek pembangunan sekolah ini lantaran dana proyek dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2013 telah habis. Sedangkan untuk pengerjaan lanjutan di 2014, masih menunggu proses lelang.

"Tahun 2013 lalu anggarannya Rp 12 miliar sedangkan untuk tahun ini Rp 8 miliar. Saya perkirakan bisa dimulai lagi setelah lebaran (bulan Agustus.red) nanti dan mudah-mudahan selesai tahun ini juga," ujarnya.

Sementara itu, terkait tidak adanya penjagaan di sekolah hingga digunakan sebagai tempat bermain anak-anak, Sarjoko mengaku tidak mengetahui hal itu. Namun, ia mengaku akan segera mengkoordinasikan dengan jajarannya untuk menindak lanjuti. "Kita akan tindak lanjuti secepatnya. Nanti akan saya koordinasikan dahulu seperti apa penanganan lokasi," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1463 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1277 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1069 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1008 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye982 personDessy Suciati